BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mengarah Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan
oleh komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan
yang mengarah pada keadaan sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Ruang
lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
serta kebiajakan kesehatan. Dampak komunikasi kesehatan pada pembangunan
kesehatan berbanding lurus yang artinya makin berhasil komunikasi kesehatan,
maka makin berhasil pula pembangunan kesehatan itu.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada
umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam
masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang
berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi
transaksi hubungan kesehatan secara spesifik.
Berdasarkan surat keputusan gubernur provensi Sulawesi tengah No.
59/DH.TAP/1972, dan diberi nama UNDATA yang memiliki arti “obat kita”. Kata ini
sekaligus bermakna tentang pelayanan kesehatan dalam cakupan bersifat
preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan kebersamaan “mosangu
Mosipakabelo”.
Observasi dilakukan di RS. UNDATA tepatnya pada ruang catelia, dimana
ruangan tersebut dikhususkan untuk anak-anak yang berumur 3 bulan-12 tahun.
Alasan kami memilih RS. UNDATA karena menurut beberapa pendapat bahwa rumah
sakit UNDATA kurang maksimal dalam pelayanan kesehatan sehingga kelompok 5
ingin membuktikan apakah pendapat-pendapat tersebut memang benar adanya.
Mengingat bahwa anak-anak yang berumur 3 bulan-12 tahun mempunyai
ketakutan tersendiri terhadap rumah sakit terutama pada tim medisnya seperti
dokter dan perawat. Sehingga kelompok 5 melakukan observasi di ruangan catelia
untuk mengetahui bagaimana cara tim medis melakukan tugas mereka tanpa membuat
anak-anak tersebut merasa tidak nyaman terhadap rumah sakit terutama tim medis.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Rumah Sakit?
2. Klasifikasi sajakah Rumah Sakit?
3. Bagaimana hasil observasi yang telah dilakukan?
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian Rumah Sakit
2. Dapat menglasifikasikan Rumah Sakit
3. Mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Rumah Sakit
Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia No.
983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai
organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multi disiplin oleh
berbagai kelompok professional terdidik dan terlatih, yang menggunakan
prasarana dan sarana fisik. Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
bersifat dasar, spesialistik, dan subspesialistik disebut rumah sakit umum.
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional
yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya.
2.2 Klasifikasi
Rumah Sakit
Klasifikasi rumah sakit umum pemerintah, dibagi menjadi : (1) rumah
sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspealistik luas, (2) rumah
sakit umum B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik
terbatas, (3) rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar, dan (4) rumah sakit
umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik dasar.
2.3 Hasil
Observasi
Hari rabu tanggal 01
Oktober 2014 kami melakukan observasi di
RS. UNDATA Palu tepatnya di ruang Catelia. Di dalam ruangan Catelia terdapat 3
ruang perawatan yang terdiri dari kelas I, II, dan III, 1 ruang perawat, 1
gudang, dan 1 ruang untuk mahasiswa yang sedang praktek. Saat dilakukan
observasi salah satu pasien yang berusia sekitar 7 bulan mengalami kejang dan membuat
semua menjadi panik termasuk tim medis dan pasien lainnya. Observasi yang
dilakukan di RS. UNDATA Palu yang tepatnya di ruang Catelia bertujuan untuk
mengamati unsur-unsur komunikasi, yaitu :
a. Komunikator
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan. Pada observasi
ini yang berperan sebagai komunikator adalah tim medis yaitu dokter dan
perawat. Saat dilakukannya observasi, didapatkan bahwa ketika komunikan
mengalami kejang-kejang, komunikator tersebut panik yang mengakibatkan
pengunjung yang berada diruangan tersebut menjadi panik dan memiliki rasa
penasaran atas kejadian tersebut.
b. Pesan
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh poster yang mempunyai arti.
Contohnya di ruang Catelia terdapat poster asi yang memberikan informasi kepada
informan bahwa betapa pentingnya pemberian asi pada anak.
c. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Pada observasi ini yang
menjadi komunikan adalah pasien dan keluarga pasien. Komunikan melakukan
komunikasi pertama kepada komunikator yaitu pada saat komunikan panik melihat
anaknya mengalami kejang-kejang.
d. Media
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian
pesan. Di ruang Catelia terdapat poster alur pasien masuk rumah sakit dan
daftar pasien rawat inap. Dengan adanya poster alur pasien masuk rumah sakit
informan dapat mengetahui bagaimana alur yang seharusnya dilakukan saat akan
rawat di rumah sakit dan dengan adanya daftar pasien rawat inap dapat membantu
keluarga pasien yang akan menjenguk pasien yang sakit.
e. Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan. Efek atau
dampak adalah nilai ketercapaian dalam penyampaian pesan. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan, komunikan merasa tenang karena komunikator
melakukan tindakan-tindakan yang tepat sehingga anak dari komunikan tidak
mengalami kejang-kejang lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Rumah sakit
adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2.
Rumah sakit
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu : rumah sakit umum kelas A, rumah sakit umum
kelas B, rumah sakit umum kelas C dan rumah sakit umum kelas D.
Setelah dilakukan observasi terhadap RS. UNDATA
tepatnya ruang Catelia, tidak terbukti isu-isu dari kebanyakan pendapat di
masyarakat bahwa pelayanan kesehatan di RS. UNDATA kurang memuaskan. Karena
semua unsur-unsur komunikasi telah terdapat di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar