Minggu, 05 Oktober 2014

komunikasi kesehatan observasi di RS. UNDATA ruang Catelia



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Mengarah Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan yang mengarah pada keadaan sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan penyakit, promosi kesehatan, serta kebiajakan kesehatan. Dampak komunikasi kesehatan pada pembangunan kesehatan berbanding lurus yang artinya makin berhasil komunikasi kesehatan, maka makin berhasil pula pembangunan kesehatan itu.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara spesifik.
Berdasarkan surat keputusan gubernur provensi Sulawesi tengah No. 59/DH.TAP/1972, dan diberi nama UNDATA yang memiliki arti “obat kita”. Kata ini sekaligus bermakna tentang pelayanan kesehatan dalam cakupan bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada tatanan kebersamaan “mosangu Mosipakabelo”.
Observasi dilakukan di RS. UNDATA tepatnya pada ruang catelia, dimana ruangan tersebut dikhususkan untuk anak-anak yang berumur 3 bulan-12 tahun.
Alasan kami memilih RS. UNDATA karena menurut beberapa pendapat bahwa rumah sakit UNDATA kurang maksimal dalam pelayanan kesehatan sehingga kelompok 5 ingin membuktikan apakah pendapat-pendapat tersebut memang benar adanya.
Mengingat bahwa anak-anak yang berumur 3 bulan-12 tahun mempunyai ketakutan tersendiri terhadap rumah sakit terutama pada tim medisnya seperti dokter dan perawat. Sehingga kelompok 5 melakukan observasi di ruangan catelia untuk mengetahui bagaimana cara tim medis melakukan tugas mereka tanpa membuat anak-anak tersebut merasa tidak nyaman terhadap rumah sakit terutama tim medis.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Rumah Sakit?
2.      Klasifikasi sajakah Rumah Sakit?
3.      Bagaimana hasil observasi yang telah dilakukan?
1.3  Manfaat
1.      Dapat mengetahui pengertian Rumah Sakit
2.      Dapat menglasifikasikan Rumah Sakit
3.      Mengetahui hasil observasi yang telah dilakukan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Rumah Sakit
Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia No. 983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multi disiplin oleh berbagai kelompok professional terdidik dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik. Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bersifat dasar, spesialistik, dan subspesialistik disebut rumah sakit umum.
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2.2    Klasifikasi Rumah Sakit
Klasifikasi rumah sakit umum pemerintah, dibagi menjadi : (1) rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspealistik luas, (2) rumah sakit umum B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas, (3) rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar, dan (4) rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.
2.3    Hasil Observasi
               Hari rabu tanggal 01 Oktober 2014 kami melakukan observasi  di RS. UNDATA Palu tepatnya di ruang Catelia. Di dalam ruangan Catelia terdapat 3 ruang perawatan yang terdiri dari kelas I, II, dan III, 1 ruang perawat, 1 gudang, dan 1 ruang untuk mahasiswa yang sedang praktek. Saat dilakukan observasi salah satu pasien yang berusia sekitar 7 bulan mengalami kejang dan membuat semua menjadi panik termasuk tim medis dan pasien lainnya. Observasi yang dilakukan di RS. UNDATA Palu yang tepatnya di ruang Catelia bertujuan untuk mengamati unsur-unsur komunikasi, yaitu :
a.       Komunikator
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan. Pada observasi ini yang berperan sebagai komunikator adalah tim medis yaitu dokter dan perawat. Saat dilakukannya observasi, didapatkan bahwa ketika komunikan mengalami kejang-kejang, komunikator tersebut panik yang mengakibatkan pengunjung yang berada diruangan tersebut menjadi panik dan memiliki rasa penasaran atas kejadian tersebut.
b.      Pesan
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh poster yang mempunyai arti. Contohnya di ruang Catelia terdapat poster asi yang memberikan informasi kepada informan bahwa betapa pentingnya pemberian asi pada anak.
c.       Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Pada observasi ini yang menjadi komunikan adalah pasien dan keluarga pasien. Komunikan melakukan komunikasi pertama kepada komunikator yaitu pada saat komunikan panik melihat anaknya mengalami kejang-kejang.
d.      Media
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Di ruang Catelia terdapat poster alur pasien masuk rumah sakit dan daftar pasien rawat inap. Dengan adanya poster alur pasien masuk rumah sakit informan dapat mengetahui bagaimana alur yang seharusnya dilakukan saat akan rawat di rumah sakit dan dengan adanya daftar pasien rawat inap dapat membantu keluarga pasien yang akan menjenguk pasien yang sakit.
e.       Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan. Efek atau dampak adalah nilai ketercapaian dalam penyampaian pesan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, komunikan merasa tenang karena komunikator melakukan tindakan-tindakan yang tepat sehingga anak dari komunikan tidak mengalami kejang-kejang lagi.


BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
1.      Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2.      Rumah sakit diklasifikasikan menjadi 4 yaitu : rumah sakit umum kelas A, rumah sakit umum kelas B, rumah sakit umum kelas C dan rumah sakit umum kelas D.
Setelah dilakukan observasi terhadap RS. UNDATA tepatnya ruang Catelia, tidak terbukti isu-isu dari kebanyakan pendapat di masyarakat bahwa pelayanan kesehatan di RS. UNDATA kurang memuaskan. Karena semua unsur-unsur komunikasi telah terdapat di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar